Rabu, 17 Oktober 2012

SELAMAT DATANG, MATAHARI. ^^



            Subuh ini, subuh pertama aku menjalankan #MenyambutMatahariDenganTulisan, yaaa menyambut dirimu, Matahari.
            


            Memulai sesuatu itu memang berat, semua hal, kurasa. Seperti hal ini. Membuat kesepakatan dengan diri sendiri untuk mencoba #MenyambutMatahariDenganTulisan membuatku sedikit harus melawan diri sendiri, hahaha terdengar berlebihan ya, tapi kenyataannya memang begitu. Subuh ini, saat dirimu belum menampakkan diri, aku harus melawan rasa ngantuk dan malas untuk meninggalkan dunia lelap. Kau tahu, matahari, aku memasang dua alarm di sekitar telingaku, tapi ternyata alarm yang satunya mati sebelum berbunyi. Hahahaha

            Menulis sesuatu untuk menyambutmu, memang sedikit susah. Aku tidak tahu cerita apa yang kau inginkan, jadi aku bercerita lepas aja disini, semau aku. Hahahah gak papa kan? Ahh aku rasa kau pasti mengerti, matahari.

            #MenyambutMatahariDenganTulisan adalah keisengan sekaligus ke-seriusan yang kulakukan. Aku ingin melawan banyak hal saat subuh, saat dirimu belum menampakkan cahaya, matahari. Yaa salah satunya aku ingin melawan rasa malasku, hahahha aku memang terlalu malas untuk sekedar bangun di subuh hari, jika bangun, aku pasti dengan sendirinya membawa diri untuk rebah kembali. Meski sejak dulu orangtua selalu memperingatkan kalau hal itu tak baik, aku tak pernah mempedulikan mereka, -hahahah kau tahu, aku memang pembangkan. Tapi ada hal yang mebuatku tak mau bermalasan lagi saat subuh, saat kau pertama kali muncul untuk hari yang baru. Aku juga ingin sepertimu, matahari. Yang tak pernah mengenal malas untuk hadir di dunia, aku tak bisa membayangkan jika kau malas –seperti diriku. Aku juga ingin menjadi cahaya untuk gelap-gelap yang ada, tapi sepertinya aku harus menyinari gelapku sendiri dulu. Terlalu banyak gelap disini, di dada ini. Hmmm… tapi mustahil menjadi dirimu, jadi aku meminta padamu untuk menerimaku sebagai agenmu, yaaa agen, terdengar lucu yaa…hahha aku ‘nyontek’ kata ini dari novel seorang penulis terkenal di negaraku, Indonesia, namanya Dee. Aku ingin menjadi agen yang selalu setia menunggu kedatanganmu, dan menyambutmu dengan cerita-ceritaku yang berwujud tulisan.

Kau tahu, saat menulis ini, aku sering mengangkat kepala hanya untuk sekedar melihat ke jendela yang ada di hadapanku, aku ingin tahu apakah kau sudah datang atau masih mempersiapkan diri untuk menerangi banyak hal yang gelap, termasuk hati, kurasa –hehehe. Tapi hingga detik ini kau belum menampakkan diri, mungkin kau masih mempersiapkan segalanya.

Seperti dirimu, tulisan ini juga akan terbit di blog yang sudah kusiapkan khusus untuk menyambutmu. Aku hanya perlu menunggu kedatanganmu sebelum menerbitkannya disana. ^^


Semoga Menyambutmu bisa kulakukan hingga nanti…

Selamat Datang, Matahari. ^^

  

-Ila-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar